Halaman

ARTI CINTA SEBENARNYA........

Jika anda sedang dilanda cinta dan bahkan ingin tahu seberapa kadar cinta? sebaiknya perhatikan kata-kata dibawah ini.
Hal ini mungkin saja bisa membuat Anda tenang akan datangnya cinta kepada Anda. Jika sudah memahami apa itu arti cinta.

Apakah telapak tangan kamu berkeringat, hati kamu deg-degan, suara kamu nyangkut di dalam tenggorokan kamu? Hal itu bukanlah cinta, tapi suka.

Tangan kamu tidak dapat berhenti memegang dan menyentuhnya? Hal itu bukanlan cinta, tapi birahi.

Apakah kamu bangga dan selalu ingin memamerkannya kepada semua orang? Hal itu bukanlah cinta, tapi kamu sedang mujur.

Apakah kamu menginginkannya karena kamu tahu dia akan selalu disamping kamu? Hal itu bukanlah cinta, tapi kesepian.

Apakah kamu masih bersama dia karena semua orang menginginkannya? Hal itu bukanlah cinta, tapi kesetiaan.

Apakah kamu menerima pernyataan cintanya karena kamu tidak mau menyakiti hatinya? Hal itu bukanlah cinta, tapi rasa kasihan.

Apakah kamu bersedia untuk memberikan semua yang kamu sukai deminya? Hal itu bukanlah cinta, tapi kemurahan hati. Itulah Cinta.

Apakah kamu masih bersamanya karena campuran dari rasa nyeri dan kegembiraan yang tidak dapat digambarkan dan sangat membutakan? Itulah cinta.

Apakah kamu masih menerima kesalahan mereka, karena hal itu adalah bagian dari kepribadiannya?. Itulah cinta.

Apakah kamu tertarik pada orang lain tapi masih bersamanya dengan setia?. Itulah cinta.

Apakah kamu rela memberikan hati kamu, kehidupan kamu, dan kematian kamu? Itulah cinta.

Apakah hati kamu tercabik bila dia sedih?. Itulah cinta.

SANGGUPKAH KITA (SUAMI) BERKORBAN UNTUK CINTA??

Ini cerita Nyata, beliau adalah Bp. Eko Pratomo Suyatno, Direktur Fortis Asset Managementyg sangat terkenal di kalangan Pasar Modal dan Investment, beliau juga sangat sukses dlm memajukan industri Reksadana diIndonesia.
Apa yg diutarakan beliau adalah Sangat Benar sekali. Silahkan baca dan dihayati.
Sebuah perenungan, Buat para suami baca ya.....istri & calon istri juga boleh...
Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam, Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit.
Istrinya juga sudah tua.Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba-tiba kakinyalumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.
Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.
Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggodaistrinya setiap berangkat tidur.
Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya, bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka.
Sekarang anak-anak mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah. Pada suatu hari...ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing-masing dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.
Dengan kalimat yg cukup hati-hati anak yg sulung berkata , "Pak kami ingin sekali merawat ibu semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak....... bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu" .Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata-kata, "sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak, dengan berkorban seperti ini?, kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji kami akan
merawat ibu sebaik-baik secara bergantian".
Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2nya., "Anak2ku ......... Jikalau perkawinan & hidup didunia inihanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah..... tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian…sejenak kerongkongannya tersekat,... kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. Coba kalian Tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti Ini?? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yg masih sakit".
Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno..dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu…..

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2..disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru.
DisitulahPak Suyatno bercerita, "Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi (memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian) adalah kesia-siaan.Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya,dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata,dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2.. Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama...dan itu merupakan ujian bagi saya,
Apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya selamanya?
Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,,,"